Selamat Datang di Jendela Den Ngabei. Download artikel yang kamu mau pada halaman Unduh Artikel <> Blog ini berisikan tentang kelistrikan mulai dari pembangkitan, transmisi, distribusi, pemanfaatan energi listrik, hingga pengalaman praktis <> Semoga bermanfaat dan mari berbagi..

Jumat, 19 April 2013

Peralatan Untuk Pembangkitan dan Pengujian Tegangan Tinggi

Safety Shoes
Untuk membangkitkan dan menguji tegangan tembus dengan menggunakan tegangan tinggi, dibutuhkan berbagai macam peralatan khusus yang dapat menahan tingginya tegangan yang akan diterapkan ke peralatan tersebut. Untuk melengkapi artikel sebelumnya, berikut akan dijelaskan lebih dalam mengenai macam-macam peralatan yang digunakan untuk pembangkitan dan pengujian tegangan tinggi.


Berikut adalah macam-macam peralatan yang dibutuhkan tersebut.
  • Regulator Tegangan
  • Operating Terminal (OT)
  • Transformator Tegangan Tinggi
  • Dioda
  • Resistor Tegangan Tinggi
  • Kapasitor Tegangan Tinggi
  • Elektroda Bola-Bola
  • Konektor
  • Kabel
  • Perlengkapan Grounding
  • Perlengkapan Pengaman
  • Digital Measuring Instrument (DMI)

Berikut akan dijelaskan satu persatu mengenai fungsi dan bentuk peralatan diatas :
1. Regulator Tegangan
   Alat ini digunakan untuk mengatur tegangan yang akan masuk ke transformator. Masukannya adalah berupa tegangan AC 220 V satu fasa. Sedangkan keluarannya adalah tegangan AC yang nilainya dapat divariasikan antara 0 sampai 220 V. Keluaran dari regulator tegangan ini akan menuju ke transformator. Berikut adalah gambar regulator tegangan.

Regulator Tegangan Tinggi

2. Transformator Tegangan Tinggi

   Transformator yang digunakan untuk membangkitkan tegangan tinggi adalah trafo step up. Perbandingan tegangan yang dapat digunakan adalah 220 V / 100 kV. Artinya, masukan dari trafo ini adalah 220 V dan keluarannya dapat mencapai 100 kV.

Transformator Tegangan Tinggi

3. Resistor Tegangan Tinggi
Bila yang akan dibangkitkan adalah berupa tegangan tinggi DC, maka digunakan resistor tegangan tinggi. Selain sebagai beban, resistor ini juga dapat digunakan sebagai pengukur tegangan dengan cara mencuplik tegangan dari resistor tersebut dengan menggunakan resistor ukur kemudian disambungkan dengan Digital Measuring Instrument (DMI). Berikut adalah penggambaran dari resistor tegangan tinggi.

Resistor 280 MOhm

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa, resistor yang digunakan memiliki nilai 280 MOhm dan dapat menahan tegangan maksimal sebesar 140 kV. Resistor ukur yang digunakan untuk mencuplik tegangan dapat dilihat pada gambar diatas adalah berupa kotak kecil berwarna biru pada bagian ground resistor tegangan tinggi.

3. Kapasitor Tegangan Tinggi
    Bila yang akan dibangkitkan adalah berupa tegangan tinggi AC, maka digunakan kapasitor tegangan tinggi. Seperti halnya pada resistor tegangan tinggi, kapasitor tegangan tinggi juga dapat digunakan untuk mencuplik tegangan sehingga tegangan dari kapasitor dapat diukur dengan menggunakan Digital Measuring Instrument (DMI). Berikut adalah penggambaran dari resistor tegangan tinggi.

Kapasitor Tegangan Tinggi

4. Elektroda Tegangan Tinggi
    Tegangan berlebih yang dibangkitkan oleh trafo dapat menyebabkan kerusakan pada trafo itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan suatu proteksi untuk menghindari adanya kelebihan tegangan tersebut. Salah satu cara untuk menghindari adanya hal tersebut adalah dengan menggunakan elektroda tegangan tinggi. Bila terjadi tegangan berlebih, maka elektroda tegangan tinggi akan terjadi breakdown. Bila terjadi breakdown, maka Operating Terminal (OT) akan mentrip koneksi regulator ke trafo. Sehingga tidak ada lagi tegangan yang menuju ke trafo.

Elektroda Bola - Jarum

5. Digital Measuring Instrument (DMI)
   Untuk mengukur tegangan pada saat pembangkitan tegangan tinggi, dapat digunakan suatu alat ukur yang dinamakan dengan Digital Measuring Instrument (DMI). Alat ini dapat mengukur tegangan tinggi AC, DC maupun impuls. Berikut adalah penggambaran dari Digital Measuring Instrument (DMI).

Digital Measuring Instrument (DMI)

6. Operating Terminal (OT)
   Regulator tegangan yang digunakan pada pembangkitan tegangan tinggi, tidak mungkin diatur (dinaikkan/diturunkan tegangannya) dengan tangan langsung. Untuk itu, digunakanlah suatu alat khusus yang dapat mengatur regulator tegangan dari jarak jauh, yaitu Operating Terminal.  Selain dapat menaikkan dan menurunkan tegangan regulator tegangan, OT juga berlaku sebagai saklar untuk tegangan yang akan masuk ke regulator dan yang akan masuk ke trafo. Dan juga, OT bertindak pula sebagai pengaman/ alat proteksi. Jika terjadi breakdown pada elektroda tegangan tinggi, maka saklar tegangan yang akan masuk ke trafo terputus. Berikut adalah penggambaran dari Operating Terminal (OT).

Operating Terminal (OT)

7. Peralatan Grounding
   Tegangan yang ditumpu oleh peralatan-peralatan diatas, termasuk dalam tegangan tinggi, maka arus sisa pada peralatan diatas pun juga memiliki nilai yang tinggi. Untuk menghindari adanya kecelakaan pada orang yang akan menyentuh peralatan tersebut.


Peralatan Grounding

Close Up Grounding Peralatan

8. Dioda Tegangan Tinggi
   Dioda Tegangan Tinggi ini digunakan pada rangkaian pembangkit tegangan tinggi DC. Berfungsi untuk menyearahkan tegangan AC yang keluar dari trafo tegangan tinggi menjadi tegangan DC.

Dioda Tegangan Tinggi

9. Resistor Pengaman
   Untuk mencegah arus balik yang tinggi yang dapat merusak trafo, maka dapat digunakan resistor pengaman. Resistor ini dipasang antara trafo dengan resistor pembangkitan dan biasanya memiliki nilai 10 sampai 20 MOhm.

Resistor Pengaman

10. Peralatan Pengaman
     Untuk melindungi pekerja atau orang yang sedang berhubungan dengan peralatan tegangan tinggi, dapat digunakan sepatu pengaman (safety shoes). Berikut adalah penggambaran dari safety shoes.

Safety Shoes

   Sehingga bila dirangkai secara keseluruhan, didapatkan rangkaian pembangkitan tegangan tinggi sebagai berikut.

Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC

6 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...