Selamat Datang di Jendela Den Ngabei. Download artikel yang kamu mau pada halaman Unduh Artikel <> Blog ini berisikan tentang kelistrikan mulai dari pembangkitan, transmisi, distribusi, pemanfaatan energi listrik, hingga pengalaman praktis <> Semoga bermanfaat dan mari berbagi..

Minggu, 17 November 2013

Belajar Software ETAP Proteksi Setting OCR Dasar

ETAP Proteksi OCR
Sebelum menerapkan setting OCR dijaringan yang kita miliki, sebaiknya kita pastikan terlebih dahulu kinerja dari OCR tersebut dengan menggunakan software untuk menghindari kesalahan setting OCR, sehingga komponen listrik yang kita miliki dapat terlindungi dengan baik. Salah satu software yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja OCR pada jaringan adalah ETAP (Electrical Transient Analysis Program).

Pada artikel ini, akan dijelaskan cara mengatur suatu OCR. Software yang akan digunakan adalah software ETAP 7.0.0. Berikut akan dijelaskan cara mengatur suatu OCR.

Setting OCR pada software ETAP

Subbab ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana suatu  OCR disetting dan kemudian diketahui kerja dari OCR tersebut sesuai dengan karakteristik yang ditentukan. Untuk mengetahui perbedaan karakteristik pada OCR, artikel ini akan membahas setting OCR dengan karakteristik definite time.
Sebelum memulai membuat jaringan, pastikan terlebih dahulu kalau standar yang digunakan pada artikel ini dan yang anda gunakan sama, yaitu IEC, dengan cara klik project, standard, IEC, 50 Hz. Berikut adalah tampilan pengaturan standard komponen ETAP.

Setting Standar Komponen Jaringan

Selanjutnya jaringan yang akan digunakan untuk mengetahui pengaturan OCR dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Jaringan Untuk Setting OCR

Setelah jaringan pada gambar diatas dibuat, selanjutnya dilakukan setting dari masing-masing komponen, berikut adalah komponen-komponen yang perlu disetting :
Power Grid
Double click power grid. Pada halaman info, pastikan bahwa power grid dalam keadaan swing. Selanjutnya pada halaman rating, rated kV diisikan dengan 33 kV, 3-phase MVAsc diisikan dengan 100, 3-phase X/R diisikan dengan 99999. Sedangkan bagian lain nantinya akan menyesuaikan dengan sendirinya. Lalu tekan OK. Sehingga pengaturan power grid dapat dilihat pada gambar berikut.

Setting Power Grid

Transformator
Double click transformator. Pada halaman info, pastikan bahwa primer dan sekunder dari transformator tersebut menempel pada bus yang tepat. Pada artikel ini, sisi primer menempel pada bus 1 dan sisi sekunder menempel pada bus 3. Pastikan juga standar yang digunakan adalah IEC. Berikut adalah gambar pengaturan halaman info transformator.

Halaman Info Transformator
 
Selanjutnya pada halaman rating, tegangan primer diisi 33 kV, tegangan sekunder diisi 11 kV, MVA diisi 20 MVA, positive %Z diisi 50 dan positive X/R diisi 99999. Sedangkan parameter lain nantinya akan menyesuaikan dengan sendirinya. Selanjutnya klik OK. Berikut adalah gambar halaman rating transformator.

Halaman Rating Transformator
 

Current Transformer (CT)
Double click CT. Pada halaman info, pastikan CT terpasang pada from dan to yang benar. Pada halaman rating, primary diisi dengan 100 A dan secondary diisi dengan 1 A. Artinya, bila pada sisi primer CT terdapat arus 100 A, maka CT akan menurunkan menjadi 1 A pada sisi sekundernya. Setting parameter yang lain mengikuti defaultnya saja. Berikut adalah gambar setting CT.

Halaman Rating CT
 
High Voltage Circuit Breaker (CB)
Double click CB. Pada halaman info, pastikan CB terpasang pada from dan to yang benar. Pada halaman rating, pastikan standar yang digunakan IEC. Lalu, karena sekunder trafo memiliki tegangan 11 kV, maka CB harus disetting diatas 11 kV, sehingga pada bagian rated kV, dipilih 12. Min. Delay diisikan dengan 0,01. Artinya, waktu yang dibutuhkan dari OCR pertama kali memerintahkan CB untuk membuka hingga CB benar-benar membuka adalah 0,01 sekon atau 10 ms. Lalu klik OK. Berikut adalah gambar setting CB.

Halaman Rating CB
 
Cable
Double click cable. Pada halaman info, pastikan cable terpasang pada from dan to yang benar.  Length diisi dengan 5 km. Pada halaman impedance, positif R dan X, zero R dan X diisikan dengan gambar dibawah ini.

Halaman Rating Cable
 
Impedansi zero memiliki nilai tiga kali impedansi positive. Kemudian klik OK.

Static Load
Double click static load. Pada halaman loading, kV diisi dengan 11 kV, MVA diisi dengan 7,74 dan PF diisi dengan 100 %. Parameter lain nantinya akan menyesuaikan dengan sendirinya. Klik OK. Berikut adalah gambar setting static load.

Halaman Loading Static Load
 
Overcurrent Relay (OCR)
Double click overcurrent relay. Pada halaman OCR, klik library, ALSTOM, P120 untuk memilih merk relay yang akan digunakan. Klik OK.

Halaman Library OCR
Hilangkan tanda centang (disable) Instantaneous. Pilih curve type definite time. Pickup adalah arus pada sisi sekunder CT yang membuat OCR bekerja. Arus pickup dinyatakan dengan persamaan berikut.

 
Pada persamaan tersebut, dibagi 100 karena CT yang digunakan adalah 100 : 1. Untuk mengetahui arus full load, dapat dilakukan load flow analysis.
Arus Full Load Jaringan

Karena arus full load pada gambar diatas adalah 371,7 A, maka arus pickup adalah 4,4604 A. Sebelum mengisikan ke halaman OCR, pickup range harus dinaikkan terlebih dahulu menjadi 0,1 – 25 x CT Sec. Pada karakteristik definite time, time dial dapat diisikan dengan waktu operasi OCR, yaitu 0,3 (sesuai standar). Berikut adalah setting OCR secara keseluruhan.

Setting Halaman OCR

Pada halaman output, pastikan bahwa sudah terpilih CB yang tepat. CB tersebut merupakan CB yang akan terbuka ketika OCR bekerja. Bila belum terdapat CB pada halaman anda, klik Add, pilih CB yang tepat pada bagian ID. Klik OK.

Halaman Output OCR
 
Untuk menguji kerja dari OCR yang telah kita setting, klik Star-Protective Device Coordination. Selanjutnya kita setting terlebih dahulu standar gangguan yang akan kita gunakan yaitu dengan klik Edit Studi Case, Standard, ANSI, OK.

Setting Standar Gangguan
 
Selanjutnya masukkan gangguan ke jaringan dengan klik fault insertion, klik bus menempelnya static load, lalu akan tampak kerja dari CB.

Fault Insertion Pada Jaringan
 
Untuk mengetahui kinerja secara mendetail dari OCR dan CB, dapat dilihat dengan klik sequence viewer.

Report Kerja OCR

Pada gambar diatas, dapat diketahui bahwa  arus gangguan (If) yang terjadi pada jaringan adalah 1,18 kA. Lalu, saat mendeteksi gangguan hingga OCR memerintahkan CB untuk membuka dibutuhkan waktu 300 ms atau 0,3 sekon. Waktu dari OCR memerintahkan CB untuk membuka hingga CB benar-benar membuka adalah 10 ms atau 0,01 s. Sehingga waktu total kerja OCR adalah 310 ms atau 0,31 sekon.

5 komentar:

  1. mau nanya mas, untuk setting nilai TMS dan time dial di ETAP gimana y mas ? mohon bantuannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo OCR diseting definite, time dial sama dengan time operasi (Top) dari OCR tersebut. Time operasi biasa dipilih 0,3.
      Kalo OCR diseting invers, maka gunakan persamaan : Top=(k*tms/((I gangguan/I seting)^A - 1). Dengan persamaan tersebut, Top diisi 0,3, I gangguan harus dihitung dengan fasilitas short circuit etap, I setting dihitung dengan fasilitas load flow etap, A dan k tergantung jenis dari OCR, apakah OCR itu SIT, VIT, EIT. Lalu tms dari hasil perhitungan tersebut digunakan sebagai time dial dari OCR tersebut

      Hapus
  2. dapat menambah wawasan tentang Generator dan solusi menangani gangguan generator

    BalasHapus
  3. Mantul mas blog nya.. Untuk belajar bagi pemula mudah sekali di pahami. Terima kasih. Lanjutin dengan yang lain mas

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...