Page

Minggu, 22 Juli 2012

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bagian 2

  Berdasarkan bahan bakar yang digunakan, PLTU dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
- PLTU Batubara
  Merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan batubara untuk memanaskan air yang terdapat didalam boiler pada PLTU tersebut. PLTU yang termasuk dalam golongan PLTU ini adalah PLTU Suralaya, PLTU Tanjung Jati B, PLTU Paiton, PLTU Cilacap, PLTU Labuan, PLTU Indramayu, PLTU Rembang, PLTU Asam-Asam.
- PLTU Minyak
   Adalah PLTU yang menggunakan bahan bakar minyak untuk memanaskan boiler. Minyak yang digunakan yaitu berupa minyak jenis MFO (Marine Fuel Oil). Contoh dari PLTU ini adalah PLTU Muara Karang, PLTU Tambak Lorok, PLTU Gresik, PLTU Kendal.
- PLTU Gas
   Adalah PLTU yang menggunakan gas untuk memanaskan boiler

Berdasarkan letaknya, PLTU dapat dibagi menjadi 2, yaitu
- PLTU Tepi Pantai
  Adalah PLTU yang letaknya ditepi laut.
- PLTU Mulut Tambang
  Adalah PLTU yang letaknya didaerah pertambangan. Contoh dari PLTU ini adalah

Mengapa PLTU dibangun ditepi pantai?
  Sebagian besar PLTU dibangun ditepi laut. Mengapa demikian? Apakah alasannya? PLTU dibangun ditepi laut karena beberapa alasan, yaitu:
  • Memudahkan menyuplai bahan bakar. Bahan bakar yang digunakan biasanya diangkut oleh kapal yang berukuran besar, misalkan saja batubara. Jika PLTU tersebut dibangun ditepi laut, maka kapal tersebut mudah saja untuk menurunkan batubara tersebut, yaitu hanya dengan membuat dermaga batubara.
  • Mendukung sistem pendinginan Condensor. Air yang digunakan oleh Condensor adalah air laut. Oleh karenanya, jika PLTU dibangun ditepi laut, maka PLTU tersebut akan mudah untuk mendapatkan air laut.
  • Memudahkan untuk mendapatkan air bersih. Air bersih yang dimaksud adalah air yang digunakan dalam proses pembangkitan PLTU. Air bersih ini merupakan air tawar yang diperoleh dari air laut. Jika PLTU dibangun ditepi laut, maka mudah saja PLTU tersebut memperoleh air bersih.

Berikut adalah keuntungan dan kerugian dari PLTU
Keuntungan
  • Biaya investasi lebih murah jika dibandingkan dengan PLTA
  • Letaknya bisa didekatkan dengan pusat beban atau wilayah perkotaan
  • Kontinuitas daya listrik keluaran terjaga, karena menggunakan energi primer bahan bakar. Oleh karena kontinuitasnya, PLTU biasanya digunakan untuk operasi beban dasar.
Kerugian
  • Waktu starting PLTU dari keadaan dingin hingga beban penuh butuh waktu yang lama, yaitu 6-8 jam
  • Biaya operasi relatif lebih mahal
  • Efisiensi lebih rendah, yaitu 35-38%
  • Perawatan lebih sulit jika dibandingkan dengan PLTA, karena dalam operasi PLTU melibatkan perubahan kalor yang drastis
  • Memerlukan area yang luas untuk menyimpan batubara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar